ANGGARAN RUMAH TANGGA
LEMBAGA ADAT MELAYU KEPULAUAN RIAU
BAB I
KEANGGOTAAN
Hak Dan Kewajiban Anggota
Pasal 1
1. Setiap Anggota LAM KEPULAUAN RIAU berhak :
a. Memperoleh perlakuan yang sama;
b. Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan;
c. Memilih dan dipilih;
d. Memperoleh perlindungan dan pembelaan;
e. Memperoleh penghargaan dan kesempatan
mengembangkan diri.
2. Setiap Anggota berkewajiban :
a. Mematuhi dan menghormati ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, keputusan Musyawarah dan Rapat-Rapat dan
ketentuan LAM KEPULAUAN RIAU lainnya;
b. Mengamankan dan memperjuangkan kebijakan LAM KEPULAUAN
RIAU;
c. Membela kepentingan LAM KEPULAUAN RIAU dari setiap usaha
dan tindakan yang merugikan LAM KEPULAUAN RIAU;
d. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan LAM KEPULAUAN
RIAU;
BAB II
PEMBENTUKAN LAM KEPRI DAN PENGUKUHAN PENGURUS
Pembentukan LAM KEPRI
Pasal 2
1. LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi Kepulauan Riau dibentuk
berdasarkan Musyawarah Besar tingkat Provinsi Kepulauan Riau.
2. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Tiigkat Provinsi Kepulauan
Riau dikukuhkan/dilantik oleh Datuk Setia Amanah sebagai Pemangku
Adat.
Pasal 3
1. LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota dibentuk berdasarkan
Musyawarah Daerah tingkat Kabupati/Kota yang bersangkutan dengan
berkonsultasi dan mendapat restu/mandat terlebih dahulu dari LAM
KEPULAUAN RIAU Provinsi Kepulauan Riau.
2. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU tingkat Kecamatan
dikukuhkan/dilantik oleh Ketua Umum LAM KEPULAUAN RIAU
Provinsi Kepulauan Riau.
Pasal 4
1. LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan dibentuk berdasarkan
Musyawarah Kecamatan tingkat Kecamatan yang bersangkutan dengan
berkonsultasi dan mendapat restu/mandat terlebih dahulu dari LAM
KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota.
2. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU tingkat Kecamatan
dikukuhkan/dilantik oleh Ketua Umum LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota.
Pasal 5
1. LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa dibentuk berdasarkan
Musyawarah Kelurahan/Desa tingkat Kelurahan/Desa yang bersangkutan
dengan berkonsultasi dan mendapat restu/mandat terlebih dahulu dari
LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan.
2. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU tingkat Kelurahan/Desa
dikukuhkan/dilantik oleh Ketua Umum LAM KEPULAUAN RIAU
Kecamatan.
BAB III
DEWAN PENGURUS
Pembentukan Dewan Pengurus
Pasal 6
1. Pembentukan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
Kepulauan Riau dilakukan oleh Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN
RIAU Provinsi Kepulauan Riau.
2. Pembentukan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota dilakukan oleh Musyawarah Daerah LAM KEPULAUAN
RIAU Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
3. Pembentukan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan
dilakukan oleh Musyawarah Kecamatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kecamatan yang bersangkutan.
4. Pembentukan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa dilakukan oleh Musyawarah Kelurahan/Desa LAM
KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa yang bersangkutan.
5. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum dan anggota Dewan Pengurus
LAM KEPULAUAN RIAU dilaksanakan secara langsung dan/atau oleh
Formatur.
6. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU melaksanakan keputusankeputusan
Musyawarah, Rapat Pimpinan, Rapat Kerja dan keputusan lain
LAM KEPULAUAN RIAU.
7. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU melaporkan pelaksanaan
tugasnya pada Musyawarah LAM KEPULAUAN RIAU.
Susunan Dewan Pengurus
Pasal 7
1. Susunan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU disemua tingkat
terdiri dari :
a. Ketua Umum dan Ketua-Ketua.
b. Sekretaris Umum dan Sekretaris-Sekretaris.
c. Bendahara umum dan Bendahara-Bendahara.
d. Ketua-Ketua Bidang beserta anggota.
2. Dewan Pengurus terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian.
3. Pengurus Pleno adalah seluruh anggota Dewan Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU.
4. Pengurus Harian terdiri dari atas Ketua Umum, Ketua-Ketua, Sekretaris
Umum, Sekretaris-Sekretaris, Bendahara dan Bendahara-Bendahara.
Pengurus Harian
Pasal 8
1. Pengurus Harian LAM KEPULAUAN RIAU melaksanakan tugas dan
fungsi Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU sehari-hari pada
tingkatannya masing-masing dan bertanggung jawab kepada Dewan
Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU.
2. Pengurus Harian LAM KEPULAUAN RIAU mengadakan pembagian
tugas sebagai berikut :
a. Ketua umum memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Pengurus
LAM KEPULAUAN RIAU secara keseluruhan.
b. Ketua-ketua membantu Ketua Umum dan mengkoordinir bidangbidang/
seksi-seksi sesuai pembidangannya.
c. Sekretaris Umum membantu Ketua Umum dan para Ketua serta
memimpin administrasi kesekretariatan LAM KEPULAUAN RIAU).
d. Sekretaris-sekretaris membantu Sekretaris Umum.
e. Bendahara Umum membantu Ketua Umum dan para Ketua serta
memimpin administrasi keuangan.
f. Bendahara-Bendahara membantu Bendahara Umum.
g. Ketua umum terpilih tidak diperkenankan memilih jabatan rangkap.
3. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU berhak mewakili LAM
KEPULAUAN RIAU sesuai tingkatannya masing-masing didalam dan
diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, baik yang
merupakan kepengurusan maupun kepemilikan.
4. Ketua Umum bersama-sama dengan Sekretaris Umum berwenang
mewakili Dewan Pengurus dan bertindak untuk dan atas nama LAM
KEPULAUAN RIAU di tingkatnya masing-masing.
5. Ketua Umum dan Sekretaris Umum menadatangani surat-surat resmi LAM
KEPULAUAN RIAU di tingkatnya masing-masing, kecuali dalam
pengeluaran dan atau penerimaan uang yang ditandatangani Ketua Umum
dan Bendahara Umum.
6. Dalam hal Ketua Umum tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun
juga, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada Pihak Ketiga, maka
seorang Ketua lainnya bersama-sama dengan Sekretaris Umum atau
apabila Sekretaris Umum tidak hadir atau berhalangan karena sebab
apapun juga, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga,
dengan seorang Sekretaris lainnya berhak mewakili LAM KEPULAUAN
RIAU di tingkatnya masing-masing.
7. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Dewan Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU ditetapkan oleh dan melalui Rapat Dewan Pengurus
LAM KEPULAUAN RIAU di tingkatnya masing-masing.
Bidang-Bidang
Pasal 9
Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU dilengkapai dengan bidangbidang
sesuai dengan kebutuhan, antara lain terdiri dari :
a. Keagamaan;
b. Organisasi/Kaderisasi;
c. Penelitian/Pengkajian/Penulisan Adat dan Budaya Melayu Kepulauan
Riau;
d. Pengembangan Ekonomi dan Koperasi;
e. Hukum dan Perundang-undangan, Hak Asasi Manusia serta Bantuan
Hukum;
f. Pemberdayaan Perempuan;
g. Kepemudaan dan Pengembangan SDM;
h. Lingkungan dan Pengembangan SDA;
i. Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Budaya Melayu;
j. Pendidikan dan Pelatihan;
k. Sosial, Budaya serta Ketertiban dan Keamanan Masyarakat;
m. Hubungan dalam negeri antar lembaga, badan, ormas dan pemerintahan;
n. Hubungan luar negeri;
o. Dokumentasi, Informasi dan IPTEK
P. Perlindungan Konsumen
q. Umum dan Perlengkapan
r. Bidang-bidang lainnya yang dianggap perlu.
Syarat-Syarat Dewan Pengurus
Pasal 10
1. Syarat-syarat menjadi Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU :
a. Aktif menjadi anggota;
b. Memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela;
c. Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif
dan kolegial.
2. Setiap Pengurus dilarang merangkap jabatan dalam kepengurusan baik
ditingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Kelurahan/Desa.
3. Syarat-syarat menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU :
a. Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LAM
KEPULAUAN RIAU;
b. Berakhlaqul Karimah;
c. Memiliki ilmu tentang adat istiadat dan budaya melayu;
d. Berdomisili di ibu kota Provinsi Kepulauan Riau;
e. Pernah menjadi pengurus LAM KEPULAUAN RIAU;
f. Aktif terus menerus menjadi pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun berturut-turut;
g. Memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas dan tidak tercela;
h. Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif;
i. Tidak merangkap jabatan sebagai pimpinan puncak partai politik.
j. Tidak diperkenankan memiliki jabatan rangkap, yakni jabatan Dewan
Kehormatan dan Dewan Pengurus baik ditingkat diatasnya maupu
ditingkat bawahnya.
BAB IV
DEWAN KEHORMATAN
Kedudukan
Pasal 11
1. Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU adalah organ organisasi
yag bersifat kolektif dan kolegial disetiap tingkatannya.
2. Dewan Kehormatan terdiri dari pemuka Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh
Agama yang ada di Ibukota Provinsi Kepulauan Riau maupun di daerah
Kabupaten/Kota.
3. Mekanisme kerja Dewan Kehormatan ditentukan secara internal oleh
Dewan Kehormatan.
Tugas dan Fungsi
Pasal 12
Tugas dan fungsi Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU:
a. Memberikan pertimbangan pemikiran dan pemecahan masalah yang
dihadapi Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU, baik diminta
maupun tidak diminta;
b. Melakukan pengawasan untuk kepentingan LAM KEPULAUAN RIAU.
BAB V
HUBUNGAN ORGANISASI
Pasal 13
1. Semua LAM KEPULAUAN RIAU disegala tingkat dalam Provinsi
Kepulauan Riau adalah bersifat otonom dan berhak mengatur rumah
tangganya sendiri.
2. Hubungan organisasi antara LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi dengan
LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa
adalah bersifat koordinatif, aspiratif dan structural administratif.
3. Hubungan antara LAM KEPULAUAN RIAU dengan organisasi
kerukunan Melayu Kepulauan Riau adalah bersifat konsultatif dan
koordinatif.
BAB VI
PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 14
1. Penggantian antar waktu Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU terjadi
karena :
a. meningal dunia;
b. mengundurkan diri;
c. diberhentikan.
2. Pemberhentian perrsonil Pengurus hanya dapat dilakukan melalui
keputusan Rapat Pleno Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU di
tingkatnya masing-masing.
Pasal 15
1. Pengisian lowongan antar waktu Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN
RIAU disetiap tingkatannya ditetapkan oleh Dewan Pengurus dalam suatu
Rapat Pleno Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU.
2. Sebelum ada keputusan pengisian antar waktu maka Pengurus Harian dapat
penunjuk pejabat sementara melalui Rapat Pengurus Harian.
Pasal 16
Pengisian lowongan antar waktu Pengurus disetiap tingkatan, hanya
melanjutkan sisa masa jabatan Pengurus yang digantikannya.
BAB VII
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Musyawarah LAM KEPRI
Pasal 17
Musyawarah LAM KEPULAUAN RIAU terdiri dari :
a. Musyawarah Besar (Mubes) LAM KEPULAUAN RIAU untuk tingkat
Provinsi, diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
b. Musyawarah Daerah (Musda) LAM KEPULAUAN RIAU untuk tingkat
Kabupaten/Kota diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
c. Musyawarah Kecamatan (Muscam) LAM KEPULAUAN RIAU untuk
tingkat Kecamatan, diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
d. Musyawarah Kelurahan/Desa (Muslur/Musdes) LAM KEPULAUAN
RIAU untuk tingkat Kelurahan/Desa, diadakan sekali dalam 5 (lima)
tahun.
Pasal 18
Dalam keadaan luar biasa Musyawarah LAM KEPULAUAN RIAU terdiri
dari :
a. Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub) LAM KEPULAUAN RIAU
untuk tingkat Provinsi, diadakan karena keadaan luar biasa.
b. Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) LAM KEPULAUAN RIAU
untuk tingkat Kabupaten/Kota diadakan karena keadaan luar biasa.
c. Musyawarah Kecamatan Luar Biasa (Muscamlub) LAM KEPULAUAN
RIAU untuk tingkat Kecamatan, diadakan karena keadaan luar biasa.
d. Musyawarah Kelurahan/Desa Luar Biasa (Muslurlub/ Musdeslub) LAM
KEPULAUAN RIAU untuk tingkat Kelurahan/Desa, diadakan karena
keadaan luar biasa.
Musyawarah Besar
Pasal 19
1. Peserta Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN RIAU, terdiri dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/
Kota;
d. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Provinsi.
2. Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN RIAU mempunyai wewenang :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus;
b. Menetapkan atau merubah AD/ART;
c. Menetapkan Garis-Garis Besar Program Kerja 5 (lima) tahun;
d. Memililh dan menetapkan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN
RIAU;
e. membuat dan menetapkan keputusan lainnya.
3. Pimpinan Musyawarah Besar dipilih dari dan oleh Peserta Musyawarah
Besar.
4. Sebelum Pimpinan tetap Musyawarah Besar terpilih, Pimpinan Sementara
Musyawarah Besar adalah Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
yang ditugaskan untuk itu.
Pasal 20
Ketentuan mengenai Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN RIAU berlaku
bagi Musyawarah Besar Luar Biasa LAM KEPULAUAN RIAU.
Musyawarah Daerah
Pasal 21
1. Peserta Musyawarah Daerah LAM KEPULAUAN RIAU, terdiri dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/ Kota;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/ Kota;
e. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
f. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kabupaten/ Kota.
2. Musyawarah Daerah LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai wewenang :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus;
b. Menetapkan Garis-Garis Besar Program Kerja 5 (lima) tahun;
c. Memililh dan menetapkan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
d. Membuat dan menetapkan keputusan lainnya.
3. Pimpinan Musyawarah Daerah dipilih dari dan oleh Peserta Musyawarah
Daerah.
4. Sebelum Pimpinan tetap Musyawarah Daerah terpilih, Pimpinan Sementara
Musyawarah Daerah adalah Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota yang ditugaskan untuk itu.
Pasal 22
Ketentuan mengenai Musyawarah Daerah LAM KEPULAUAN RIAU
berlaku bagi Musyawarah Daerah Luar Biasa LAM KEPULAUAN RIAU.
Musyawarah Kecamatan
Pasal 23
1. Peserta Musyawarah Kecamatan LAM KEPULAUAN RIAU, terdiri dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
f. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kecamatan.
2. Musyawarah Kecamatan LAM KEPULAUAN RIAU mempunyai
wewenang :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus;
b. Menyusun Garis-Garis Besar Program Kerja 5 (lima) tahun;
c. Memililh dan menetapkan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kecamatan;
d. Membuat dan menetapkan keputusan lainnya.
3. Pimpinan Musyawarah Kecamatan dipilih dari dan oleh Peserta
Musyawarah Kecamatan.
4. Sebelum Pimpinan tetap Musyawarah Kecamatan terpilih, Pimpinan
Sementara Musyawarah Kecamatan adalah Pengurus LAM KEPULAUAN
RIAU Kecamatan yang ditugaskan untuk itu.
Pasal 24
Ketentuan mengenai Musyawarah Kecamatan LAM KEPULAUAN RIAU
berlaku bagi Musyawarah Kecamatan Luar Biasa LAM KEPULAUAN
RIAU.
Musyawarah Kelurahan/Desa
Pasal 25
1. Peserta Musyawarah Kelurahan/Desa LAM KEPRI, terdiri dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
f. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa;
g. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kelurahan.
2. Musyawarah Kelurahan/Desa LAM KEPULAUAN RIAU mempunyai
wewenang :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus;
b. Menyusun Garis-Garis Besar Program Kerja 5 (lima) tahun;
c. Memililh dan menetapkan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa;
d. Membuat dan menetapkan keputusan lainnya.
3. Pimpinan Musyawarah Kelurahan/Desa dipilih dari dan oleh Peserta
Musyawarah Kelurahan/Desa.
4. Sebelum Pimpinan tetap Musyawarah Kelurahan/Desa terpilih, Pimpinan
Sementara Musyawarah Kelurahan/Desa adalah Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa yang ditugaskan untuk itu.
Pasal 26
Ketentuan mengenai Musyawarah Kelurahan/Desa LAM KEPULAUAN
RIAU berlaku bagi Musyawarah Kelurahan Luar Biasa LAM KEPULAUAN
RIAU.
Rapat-Rapat LAM KEPRI
Pasal 27
Rapat-Rapat LAM KEPULAUAN RIAU terdiri dari :
a. Rapat Pimpinan (Rapim) LAM KEPULAUAN RIAU untuk tingkat
Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Kelurahan/Desa, diadakan
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
b. Rapat Kerja (Raker) LAM KEPULAUAN RIAU untuk tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Kelurahan/Desa, diadakan sekurangkurangnya
sekali dalam setahun.
c. Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU untuk tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Kelurahan/Desa, diadakan untuk
membahas masalah-masalah aktual dan sosialisasi.
Rapat Pimpinan
Pasal 28
1. Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi, terdiri dari:
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPRI Provinsi;
c. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Provinsi;
2. Jumlah Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi.
Pasal 29
1. Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota,
terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kabupaten;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan.
2. Jumlah Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota, ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.
Pasal 30
1. Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan, terdiri
dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kecamatan;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa.
2. Jumlah Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan,
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan.
Pasal 31
1. Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa,
terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kelurahan;
2. Jumlah Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa, ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kelurahan/Desa.
Rapat Kerja
Pasal 32
1. Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi, terdiri dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPRI Provinsi;
c. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Provinsi.
2. Jumlah Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi.
Pasal 33
1. Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota, terdiri
dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kabupaten;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan.
2. Jumlah Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.
Pasal 34
1. Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan, terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kecamatan;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa.
2. Jumlah Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan,
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan.
Pasal 35
1. Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa, terdiri
dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kelurahan.
2. Jumlah Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa,
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kelurahan/Desa.
Rapat Istimewa
Pasal 36
1. Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi, terdiri
dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
e. Unsur Pimpinan Organisasi Sayap tingkat Provinsi;
f. Tokoh Masyarakat, Lembaga, Badan dan Ormas yang ditentukan oleh
Dewan Pengurus.
2. Jumlah Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi.
Pasal 37
1. Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota,
terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kabupaten;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
g. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
h. Tokoh Masyarakat, Lembaga, Badan dan Ormas yang ditentukan
oleh Dewan Pengurus.
2. Jumlah Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.
Pasal 38
1. Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan, terdiri
dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kecamatan;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
g. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa;
h. Tokoh Masyarakat, Lembaga, Badan dan Ormas yang ditentukan oleh
Dewan Pengurus.
2. Jumlah Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan,
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan.
Pasal 39
1. Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa,
terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan ;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
f. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
g. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kelurahan/Desa;
h. Tokoh Masyarakat, Lembaga, Badan dan Ormas yang ditentukan oleh
Dewan Pengurus.
2. Jumlah Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa, ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kelurahan/Desa.
Pasal 40
Tata tertib Musyawarah dan rapat-rapat LAM KEPULAUAN RIAU diatur
tersendiri.
BAB VIII
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 41
Setiap Peserta Musyawarah dan Rapat-Rapat LAM KEPULAUAN RIAU
mempunyai hak bicara dan hak suara.
Pasal 42
Peserta Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN RIAU tingkat Provinsi
masing-masing mempunyai hak suara sebagai berikut :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi mempunyai 1
(satu) suara ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
mempunyai 1 (satu) suara;
c. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/ Kota
masing-masing mempunyai 1 (satu) suara;
d. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Provinsi mempunyai 1 (satu)
suara.
Pasal 43
Peserta Musyawarah Daerah LAM KEPULAUAN RIAU tingkat
Kabupaten/Kota, masing-masing mempunyai hak suara sebagai berikut :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi mempunyai 1
(satu) suara ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
mempunyai 1 (satu) suara;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/ Kota
mempunyai 1 (satu) suara;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai 1 (satu) suara;
e. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan masingmasing
mempunyai 1 (satu) suara;
f. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kabupaten/Kota mempunyai 1
(satu) suara.
Pasal 44
Peserta Musyawarah Kecamatan LAM KEPULAUAN RIAU tingkat
Kecamatan, masing-masing mempunyai hak suara sebagai berikut :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai 1 (satu) suara
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai 1 (satu) suara;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan mempunyai 1
(satu) suara;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan
mempunyai 1 (satu) suara;
e. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa
masing-masing mempunyai 1 (satu) suara;
f. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kecamatan mempunyai 1 (satu)
suara.
Pasal 45
Peserta Musyawarah Kelurahan/Desa LAM KEPRI tingkat Kelurahan/Desa,
masing-masing mempunyai hak suara sebagai berikut :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai 1 (satu) suara ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai 1 (satu) suara;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan mempunyai 1
(satu) suara ;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan
mempunyai 1 (satu) suara;
e. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa
mempunyai 1 (satu) suara;
f. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa
mempunyai 1 (satu) suara;
g. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kelurahan/Desa mempunyai 1
(satu) suara.
BAB IX
PEMILIHAN PIMPINAN
Pasal 46
1. Pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
disetiap tingkatan dilaksanakan secara langsung oleh Peserta Musyawarah.
2. Pemilihan dilaksanakan melalui tahapan Penjaringan, Pencalonan dan
Pemilihan.
3. Ketua Umum Terpilih ditetapkan sebagai Ketua Formatur.
4. Penyusunan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU dilakukan oleh
Ketua Formatur dibantu beberapa orang Anggota Formatur.
5. Tata Cara Pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN
RIAU sebagaimana tercantum pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) dalam
Pasal ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Tersendiri.
BAB X
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 47
1. Musyawarah dan rapat-rapat LAM KEPULAUAN RIAU adalah sah
apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta.
2. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah
untuk mufakat.
3. Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dihadiri sekurang-kurangnya
dua pertiga dari jumlah peserta dan keputusan pada dasarnya dilakukan
secara musyawarah untuk mufakat.
BAB XI
SETIA AMANAH
Pasal 48
1. Setia Amanah Adat berfungsi sebagai payung, panji, penasehat dan
pembimbing utama masyarakat melayu KepulauanRiau untuk daerah
bersangkutan.
2. Setia Amanah Adat di tingkat Provinsi adalah Gubernur Kepulauan Riau
yang merupakan gelar kehormatan tertinggi ditingkat Provinsi, dengan
sebutan kehormatan Datok.
3. Setia Amanah Adat di tingkat Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota
yang merupakan gelar kehormatan tertinggi di tingkat Kabupaten/Kota
bersangkutan dengan sebutan Datok.
4. Setia Amanah Adat ditetapkan oleh Musyawarah Dewan Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU untuk ditingkat yang bersangkutan.
5. Gelar Setia Amanah gugur dengan sendirinya apabila yang bersangkutan
tidak lagi menjabat selaku Gubernur, Bupati/Walikota yang bersangkutan.
BAB XII
TATA CARA UPACARA ADAT
Pasal 49
1. LAM KEPULAUAN RIAU berkewajiban untuk menyusun pembakuan
(standarisasi) tata cara upacara adat serta pelaksanaannya yang berlaku
untuk seluruh daerah Kepulauan Riau.
2. Ketentuan-ketentuan mengenai tata cara upacara adat dimaksud diatas
duatus dengan memperhatikan tata cara masing-masing Kabupaten/Kota.
BAB XIII
GELAR ADAT
Pasal 50
1. LAM KEPULAUAN RIAU dapat memberikan gelar adat kepada tokoh
yang patut, sesuai dengan amal baktinya terhadap masyarakat dan daerah
Kepulauan Riau.
2. Ketentuan mengenai nama/sebutan gelar tingkat dan tata cara pemakaian
tanda (atribut) kebesaran serta perangkat kelengkapannya diatur lebih
lanjut oleh Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU.
3. LAM KEPULAUAN RIAU dapat menvabut gelar yang pernah diberikan
kepada siapa yang dipandang tidak layak lagi menyandang gelar dimaksud.
4. Semua Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi Kepulauan Riau
dan Kabupaten/Kota terpilij berhak memangku gelar Datuk dan khusus
Ketua LAM KEPULAUAN RIAU berhak menyandang gelar Sri Setia
Amanah Adat dengan sebutan Kehormatan Datuk.
BAB XIV
KEDUDUKAN DAN TUGAS BADAN DAN LEMBAGA
Pasal 51
1. Badan, Lembaga atau Kelompok Kerja dapat dibentuk di setiap tingkatan
organisasi sesuai kebutuhan yang berkedudukan sebagai sarana penunjang
pelaksanaan program LAM KEPULAUAN RIAU.
2. Komposisi dan personalia kepengurusan Badan, Lembaga atau Kelompuk
Kerja diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pengurus sesuai
tingkatannya.
3. Badan dan Lembaga dapat melakukan koordinasi dengan Badan, Lembaga
atau Kelompok Kerja yang berada satu tingkat di bawahnya.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan, Lembaga atau Kelompok Kerja
diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB XV
KEDUDUKAN DAN TUGAS ORGANISASI SAYAP
Pasal 52
1. Organisasi Sayap dapat dibentuk di setiap tingkatan LAM KEPULAUAN
RIAU.
2. Organisasi Sayap berfungsi sebagai sentral dalam pembinaan dan
pendayagunaan anggota dan sebagai pengawal kegiatan dan kebijaksaan
LAM KEPULAUAN RIAU.
3. Organisasi Sayap di setiap tingkatan memiliki struktur organisasi dan
kewenangan untuk mengelola dan melaksanakan kegiatan organisasi, yang
dalam pelaksanaannya dipertanggungjawabkan kepada Dewan Pengurus
LAM KEPULAUAN RIAU sesuai tingkatannya.
4. Organisasi Sayap melaksanakan pembinaan dan pengawasan organisasi
sayap yang berada satu tingkat dibawahnya.
5. Kepengurusan Organisasi Sayap ditetapkan oleh Dewan Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU sesuai tingkatannya.
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai Organisasi Sayap diatur dalam Peraturan
Organisasi.
BAB XVI
HUBUNGAN KERJASAMA
DENGAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN
Pasal 53
1. Hubungan kerjasama LAM KEPULAUAN RIAU dengan Organisasi
Kemasyarakatan dan Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Anggaran
Dasar, dilakukan melalui pelaksanaan program dan penyaluran aspirasi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Tata Cara menjalin hubungan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dalam peraturan tersendiri yang dikeluarkan oleh Dewan
Pengurus Provinsi.
BAB XVII
SUMBER KEUANGAN
Pasal 54
1. Sember Keuangan LAM KEPULAUAN RIAU diperoleh dari :
a. usaha-usaha yang sah dan halal;
b. sumbangan masyarakat;
c. donator;
d. bantuan pemerintah;
e. bantuan lain yang tidak mengikat.
2. Seluruh harta kekayaan LAM KEPULAUAN RIAU harus dikelola secara
transparan dan akuntabel dan dimanfaatkan untuk mencapai maksud dan tujuan LAM KEPULAUAN RIAU serta harus dipertanggungjawabkan
oleh Dewan Pengurus dalam Musyawarah ditingkatnya.
BAB XVIII
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 55
1. LAM KEPULAUAN RIAU mempunyai Lambang, Atribut, tanda-tanda
kebesaran, panji, pakaian, songkok dan tanjak.
2. Ketentuan lebih lanjut tentang bentuk atau jenis dan tatacara pemakaian
Lambang, Atribut, tanda-tanda kebesaran, panji, pakaian, songkok dan
tanjak tersebut diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB XIX
PEMBUBARAN
Pasal 56
1. LAM KEPULAUAN RIAU dapat dibubarkan atas permintaan seluruh
LAM KEPRI disetiap tingkatan dalam Musyawarah Besar Luar Biasa
LAM KEPULAUAN RIAU yang khusus diadakan untuk itu.
2. Musyawarah Besar Luar Biasa LAM KEPULAUAN RIAU sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 diatas, dihadiri oleh oleh seluruh Kepengursan LAM
KEPULAUAN RIAU disemua tingkatan.
3. Keputusan pembubaran LAM KEPULAUAN RIAU dianggap sah apabila
disetujui secara aklamasi oleh seluruh peserta yang hadir.
4. Dalam Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN RIAU itu sekaligus
ditetapkan besarnya harta kekayaan dan kedudukan serta penggunaannya.
5. Harta kekayaan LAM KEPULAUAN RIAU yang dibubarkan diserahkan
kepada badan sosial/amal dalam daerah Kepulauan Riau untuk
dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.
Ditetapkan di : Tanjungpinang.
Pada tanggal : 30 Oktober 2017
10 Syafar 1439 H
BAB XX
PENUTUP
Pasal 57
1. Anggaran Rumah Tangga LAM KEPULAUAN RIAU yang ditetapkan
pada Musyawarah Besar II LAM KEPULAUAN RIAU Tahun 2012,
dengan ditetapkannya perubahan Anggaran Rumah Tangga ini, terhitung
sejak tanggal ditetapkan dinyatakan tidak berlaku lagi.
2. Peraturan-peraturan Organisasi LAM KEPULAUAN RIAU yang ada tetap
berlaku selama belum diadakan perubahan dan tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LAM KEPULAUAN
RIAU.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
dalam Peraturan Organisasi dan keputusan-keputusan LAM
KEPULAUAN RIAU lainnya.
4. Anggaran Rumah Tangga ini muiai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
MUSYAWARAH BESAR III LEMBAGA ADAT MELAYU
KEPULAUAN RAU (LAM-KEPRI)
Presedium
KETUA : MUHAMMAD NAZAR, SH
SEKRETARIS : Dr. RUMZI SAMIN, M. SI
ANGGOTA : 1. Drs. NAZARUDDIN, MH
2. Drs. H. RAJA IMRAN HANAFI, MM
3. ENDI MAULIDI, SH
LEMBAGA ADAT MELAYU KEPULAUAN RIAU
BAB I
KEANGGOTAAN
Hak Dan Kewajiban Anggota
Pasal 1
1. Setiap Anggota LAM KEPULAUAN RIAU berhak :
a. Memperoleh perlakuan yang sama;
b. Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan;
c. Memilih dan dipilih;
d. Memperoleh perlindungan dan pembelaan;
e. Memperoleh penghargaan dan kesempatan
mengembangkan diri.
2. Setiap Anggota berkewajiban :
a. Mematuhi dan menghormati ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, keputusan Musyawarah dan Rapat-Rapat dan
ketentuan LAM KEPULAUAN RIAU lainnya;
b. Mengamankan dan memperjuangkan kebijakan LAM KEPULAUAN
RIAU;
c. Membela kepentingan LAM KEPULAUAN RIAU dari setiap usaha
dan tindakan yang merugikan LAM KEPULAUAN RIAU;
d. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan LAM KEPULAUAN
RIAU;
BAB II
PEMBENTUKAN LAM KEPRI DAN PENGUKUHAN PENGURUS
Pembentukan LAM KEPRI
Pasal 2
1. LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi Kepulauan Riau dibentuk
berdasarkan Musyawarah Besar tingkat Provinsi Kepulauan Riau.
2. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Tiigkat Provinsi Kepulauan
Riau dikukuhkan/dilantik oleh Datuk Setia Amanah sebagai Pemangku
Adat.
Pasal 3
1. LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota dibentuk berdasarkan
Musyawarah Daerah tingkat Kabupati/Kota yang bersangkutan dengan
berkonsultasi dan mendapat restu/mandat terlebih dahulu dari LAM
KEPULAUAN RIAU Provinsi Kepulauan Riau.
2. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU tingkat Kecamatan
dikukuhkan/dilantik oleh Ketua Umum LAM KEPULAUAN RIAU
Provinsi Kepulauan Riau.
Pasal 4
1. LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan dibentuk berdasarkan
Musyawarah Kecamatan tingkat Kecamatan yang bersangkutan dengan
berkonsultasi dan mendapat restu/mandat terlebih dahulu dari LAM
KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota.
2. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU tingkat Kecamatan
dikukuhkan/dilantik oleh Ketua Umum LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota.
Pasal 5
1. LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa dibentuk berdasarkan
Musyawarah Kelurahan/Desa tingkat Kelurahan/Desa yang bersangkutan
dengan berkonsultasi dan mendapat restu/mandat terlebih dahulu dari
LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan.
2. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU tingkat Kelurahan/Desa
dikukuhkan/dilantik oleh Ketua Umum LAM KEPULAUAN RIAU
Kecamatan.
BAB III
DEWAN PENGURUS
Pembentukan Dewan Pengurus
Pasal 6
1. Pembentukan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
Kepulauan Riau dilakukan oleh Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN
RIAU Provinsi Kepulauan Riau.
2. Pembentukan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota dilakukan oleh Musyawarah Daerah LAM KEPULAUAN
RIAU Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
3. Pembentukan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan
dilakukan oleh Musyawarah Kecamatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kecamatan yang bersangkutan.
4. Pembentukan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa dilakukan oleh Musyawarah Kelurahan/Desa LAM
KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa yang bersangkutan.
5. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum dan anggota Dewan Pengurus
LAM KEPULAUAN RIAU dilaksanakan secara langsung dan/atau oleh
Formatur.
6. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU melaksanakan keputusankeputusan
Musyawarah, Rapat Pimpinan, Rapat Kerja dan keputusan lain
LAM KEPULAUAN RIAU.
7. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU melaporkan pelaksanaan
tugasnya pada Musyawarah LAM KEPULAUAN RIAU.
Susunan Dewan Pengurus
Pasal 7
1. Susunan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU disemua tingkat
terdiri dari :
a. Ketua Umum dan Ketua-Ketua.
b. Sekretaris Umum dan Sekretaris-Sekretaris.
c. Bendahara umum dan Bendahara-Bendahara.
d. Ketua-Ketua Bidang beserta anggota.
2. Dewan Pengurus terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian.
3. Pengurus Pleno adalah seluruh anggota Dewan Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU.
4. Pengurus Harian terdiri dari atas Ketua Umum, Ketua-Ketua, Sekretaris
Umum, Sekretaris-Sekretaris, Bendahara dan Bendahara-Bendahara.
Pengurus Harian
Pasal 8
1. Pengurus Harian LAM KEPULAUAN RIAU melaksanakan tugas dan
fungsi Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU sehari-hari pada
tingkatannya masing-masing dan bertanggung jawab kepada Dewan
Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU.
2. Pengurus Harian LAM KEPULAUAN RIAU mengadakan pembagian
tugas sebagai berikut :
a. Ketua umum memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Pengurus
LAM KEPULAUAN RIAU secara keseluruhan.
b. Ketua-ketua membantu Ketua Umum dan mengkoordinir bidangbidang/
seksi-seksi sesuai pembidangannya.
c. Sekretaris Umum membantu Ketua Umum dan para Ketua serta
memimpin administrasi kesekretariatan LAM KEPULAUAN RIAU).
d. Sekretaris-sekretaris membantu Sekretaris Umum.
e. Bendahara Umum membantu Ketua Umum dan para Ketua serta
memimpin administrasi keuangan.
f. Bendahara-Bendahara membantu Bendahara Umum.
g. Ketua umum terpilih tidak diperkenankan memilih jabatan rangkap.
3. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU berhak mewakili LAM
KEPULAUAN RIAU sesuai tingkatannya masing-masing didalam dan
diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, baik yang
merupakan kepengurusan maupun kepemilikan.
4. Ketua Umum bersama-sama dengan Sekretaris Umum berwenang
mewakili Dewan Pengurus dan bertindak untuk dan atas nama LAM
KEPULAUAN RIAU di tingkatnya masing-masing.
5. Ketua Umum dan Sekretaris Umum menadatangani surat-surat resmi LAM
KEPULAUAN RIAU di tingkatnya masing-masing, kecuali dalam
pengeluaran dan atau penerimaan uang yang ditandatangani Ketua Umum
dan Bendahara Umum.
6. Dalam hal Ketua Umum tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun
juga, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada Pihak Ketiga, maka
seorang Ketua lainnya bersama-sama dengan Sekretaris Umum atau
apabila Sekretaris Umum tidak hadir atau berhalangan karena sebab
apapun juga, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga,
dengan seorang Sekretaris lainnya berhak mewakili LAM KEPULAUAN
RIAU di tingkatnya masing-masing.
7. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Dewan Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU ditetapkan oleh dan melalui Rapat Dewan Pengurus
LAM KEPULAUAN RIAU di tingkatnya masing-masing.
Bidang-Bidang
Pasal 9
Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU dilengkapai dengan bidangbidang
sesuai dengan kebutuhan, antara lain terdiri dari :
a. Keagamaan;
b. Organisasi/Kaderisasi;
c. Penelitian/Pengkajian/Penulisan Adat dan Budaya Melayu Kepulauan
Riau;
d. Pengembangan Ekonomi dan Koperasi;
e. Hukum dan Perundang-undangan, Hak Asasi Manusia serta Bantuan
Hukum;
f. Pemberdayaan Perempuan;
g. Kepemudaan dan Pengembangan SDM;
h. Lingkungan dan Pengembangan SDA;
i. Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Budaya Melayu;
j. Pendidikan dan Pelatihan;
k. Sosial, Budaya serta Ketertiban dan Keamanan Masyarakat;
m. Hubungan dalam negeri antar lembaga, badan, ormas dan pemerintahan;
n. Hubungan luar negeri;
o. Dokumentasi, Informasi dan IPTEK
P. Perlindungan Konsumen
q. Umum dan Perlengkapan
r. Bidang-bidang lainnya yang dianggap perlu.
Syarat-Syarat Dewan Pengurus
Pasal 10
1. Syarat-syarat menjadi Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU :
a. Aktif menjadi anggota;
b. Memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela;
c. Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif
dan kolegial.
2. Setiap Pengurus dilarang merangkap jabatan dalam kepengurusan baik
ditingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Kelurahan/Desa.
3. Syarat-syarat menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU :
a. Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LAM
KEPULAUAN RIAU;
b. Berakhlaqul Karimah;
c. Memiliki ilmu tentang adat istiadat dan budaya melayu;
d. Berdomisili di ibu kota Provinsi Kepulauan Riau;
e. Pernah menjadi pengurus LAM KEPULAUAN RIAU;
f. Aktif terus menerus menjadi pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun berturut-turut;
g. Memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas dan tidak tercela;
h. Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif;
i. Tidak merangkap jabatan sebagai pimpinan puncak partai politik.
j. Tidak diperkenankan memiliki jabatan rangkap, yakni jabatan Dewan
Kehormatan dan Dewan Pengurus baik ditingkat diatasnya maupu
ditingkat bawahnya.
BAB IV
DEWAN KEHORMATAN
Kedudukan
Pasal 11
1. Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU adalah organ organisasi
yag bersifat kolektif dan kolegial disetiap tingkatannya.
2. Dewan Kehormatan terdiri dari pemuka Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh
Agama yang ada di Ibukota Provinsi Kepulauan Riau maupun di daerah
Kabupaten/Kota.
3. Mekanisme kerja Dewan Kehormatan ditentukan secara internal oleh
Dewan Kehormatan.
Tugas dan Fungsi
Pasal 12
Tugas dan fungsi Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU:
a. Memberikan pertimbangan pemikiran dan pemecahan masalah yang
dihadapi Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU, baik diminta
maupun tidak diminta;
b. Melakukan pengawasan untuk kepentingan LAM KEPULAUAN RIAU.
BAB V
HUBUNGAN ORGANISASI
Pasal 13
1. Semua LAM KEPULAUAN RIAU disegala tingkat dalam Provinsi
Kepulauan Riau adalah bersifat otonom dan berhak mengatur rumah
tangganya sendiri.
2. Hubungan organisasi antara LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi dengan
LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa
adalah bersifat koordinatif, aspiratif dan structural administratif.
3. Hubungan antara LAM KEPULAUAN RIAU dengan organisasi
kerukunan Melayu Kepulauan Riau adalah bersifat konsultatif dan
koordinatif.
BAB VI
PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 14
1. Penggantian antar waktu Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU terjadi
karena :
a. meningal dunia;
b. mengundurkan diri;
c. diberhentikan.
2. Pemberhentian perrsonil Pengurus hanya dapat dilakukan melalui
keputusan Rapat Pleno Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU di
tingkatnya masing-masing.
Pasal 15
1. Pengisian lowongan antar waktu Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN
RIAU disetiap tingkatannya ditetapkan oleh Dewan Pengurus dalam suatu
Rapat Pleno Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU.
2. Sebelum ada keputusan pengisian antar waktu maka Pengurus Harian dapat
penunjuk pejabat sementara melalui Rapat Pengurus Harian.
Pasal 16
Pengisian lowongan antar waktu Pengurus disetiap tingkatan, hanya
melanjutkan sisa masa jabatan Pengurus yang digantikannya.
BAB VII
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Musyawarah LAM KEPRI
Pasal 17
Musyawarah LAM KEPULAUAN RIAU terdiri dari :
a. Musyawarah Besar (Mubes) LAM KEPULAUAN RIAU untuk tingkat
Provinsi, diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
b. Musyawarah Daerah (Musda) LAM KEPULAUAN RIAU untuk tingkat
Kabupaten/Kota diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
c. Musyawarah Kecamatan (Muscam) LAM KEPULAUAN RIAU untuk
tingkat Kecamatan, diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
d. Musyawarah Kelurahan/Desa (Muslur/Musdes) LAM KEPULAUAN
RIAU untuk tingkat Kelurahan/Desa, diadakan sekali dalam 5 (lima)
tahun.
Pasal 18
Dalam keadaan luar biasa Musyawarah LAM KEPULAUAN RIAU terdiri
dari :
a. Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub) LAM KEPULAUAN RIAU
untuk tingkat Provinsi, diadakan karena keadaan luar biasa.
b. Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) LAM KEPULAUAN RIAU
untuk tingkat Kabupaten/Kota diadakan karena keadaan luar biasa.
c. Musyawarah Kecamatan Luar Biasa (Muscamlub) LAM KEPULAUAN
RIAU untuk tingkat Kecamatan, diadakan karena keadaan luar biasa.
d. Musyawarah Kelurahan/Desa Luar Biasa (Muslurlub/ Musdeslub) LAM
KEPULAUAN RIAU untuk tingkat Kelurahan/Desa, diadakan karena
keadaan luar biasa.
Musyawarah Besar
Pasal 19
1. Peserta Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN RIAU, terdiri dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/
Kota;
d. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Provinsi.
2. Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN RIAU mempunyai wewenang :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus;
b. Menetapkan atau merubah AD/ART;
c. Menetapkan Garis-Garis Besar Program Kerja 5 (lima) tahun;
d. Memililh dan menetapkan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN
RIAU;
e. membuat dan menetapkan keputusan lainnya.
3. Pimpinan Musyawarah Besar dipilih dari dan oleh Peserta Musyawarah
Besar.
4. Sebelum Pimpinan tetap Musyawarah Besar terpilih, Pimpinan Sementara
Musyawarah Besar adalah Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
yang ditugaskan untuk itu.
Pasal 20
Ketentuan mengenai Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN RIAU berlaku
bagi Musyawarah Besar Luar Biasa LAM KEPULAUAN RIAU.
Musyawarah Daerah
Pasal 21
1. Peserta Musyawarah Daerah LAM KEPULAUAN RIAU, terdiri dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/ Kota;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/ Kota;
e. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
f. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kabupaten/ Kota.
2. Musyawarah Daerah LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai wewenang :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus;
b. Menetapkan Garis-Garis Besar Program Kerja 5 (lima) tahun;
c. Memililh dan menetapkan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
d. Membuat dan menetapkan keputusan lainnya.
3. Pimpinan Musyawarah Daerah dipilih dari dan oleh Peserta Musyawarah
Daerah.
4. Sebelum Pimpinan tetap Musyawarah Daerah terpilih, Pimpinan Sementara
Musyawarah Daerah adalah Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota yang ditugaskan untuk itu.
Pasal 22
Ketentuan mengenai Musyawarah Daerah LAM KEPULAUAN RIAU
berlaku bagi Musyawarah Daerah Luar Biasa LAM KEPULAUAN RIAU.
Musyawarah Kecamatan
Pasal 23
1. Peserta Musyawarah Kecamatan LAM KEPULAUAN RIAU, terdiri dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
f. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kecamatan.
2. Musyawarah Kecamatan LAM KEPULAUAN RIAU mempunyai
wewenang :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus;
b. Menyusun Garis-Garis Besar Program Kerja 5 (lima) tahun;
c. Memililh dan menetapkan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kecamatan;
d. Membuat dan menetapkan keputusan lainnya.
3. Pimpinan Musyawarah Kecamatan dipilih dari dan oleh Peserta
Musyawarah Kecamatan.
4. Sebelum Pimpinan tetap Musyawarah Kecamatan terpilih, Pimpinan
Sementara Musyawarah Kecamatan adalah Pengurus LAM KEPULAUAN
RIAU Kecamatan yang ditugaskan untuk itu.
Pasal 24
Ketentuan mengenai Musyawarah Kecamatan LAM KEPULAUAN RIAU
berlaku bagi Musyawarah Kecamatan Luar Biasa LAM KEPULAUAN
RIAU.
Musyawarah Kelurahan/Desa
Pasal 25
1. Peserta Musyawarah Kelurahan/Desa LAM KEPRI, terdiri dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
f. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa;
g. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kelurahan.
2. Musyawarah Kelurahan/Desa LAM KEPULAUAN RIAU mempunyai
wewenang :
a. Menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus;
b. Menyusun Garis-Garis Besar Program Kerja 5 (lima) tahun;
c. Memililh dan menetapkan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa;
d. Membuat dan menetapkan keputusan lainnya.
3. Pimpinan Musyawarah Kelurahan/Desa dipilih dari dan oleh Peserta
Musyawarah Kelurahan/Desa.
4. Sebelum Pimpinan tetap Musyawarah Kelurahan/Desa terpilih, Pimpinan
Sementara Musyawarah Kelurahan/Desa adalah Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa yang ditugaskan untuk itu.
Pasal 26
Ketentuan mengenai Musyawarah Kelurahan/Desa LAM KEPULAUAN
RIAU berlaku bagi Musyawarah Kelurahan Luar Biasa LAM KEPULAUAN
RIAU.
Rapat-Rapat LAM KEPRI
Pasal 27
Rapat-Rapat LAM KEPULAUAN RIAU terdiri dari :
a. Rapat Pimpinan (Rapim) LAM KEPULAUAN RIAU untuk tingkat
Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Kelurahan/Desa, diadakan
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
b. Rapat Kerja (Raker) LAM KEPULAUAN RIAU untuk tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Kelurahan/Desa, diadakan sekurangkurangnya
sekali dalam setahun.
c. Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU untuk tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Kelurahan/Desa, diadakan untuk
membahas masalah-masalah aktual dan sosialisasi.
Rapat Pimpinan
Pasal 28
1. Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi, terdiri dari:
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPRI Provinsi;
c. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Provinsi;
2. Jumlah Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi.
Pasal 29
1. Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota,
terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kabupaten;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan.
2. Jumlah Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota, ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.
Pasal 30
1. Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan, terdiri
dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kecamatan;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa.
2. Jumlah Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan,
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan.
Pasal 31
1. Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa,
terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kelurahan;
2. Jumlah Peserta Rapat Pimpinan LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa, ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kelurahan/Desa.
Rapat Kerja
Pasal 32
1. Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi, terdiri dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPRI Provinsi;
c. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Provinsi.
2. Jumlah Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi.
Pasal 33
1. Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota, terdiri
dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kabupaten;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan.
2. Jumlah Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.
Pasal 34
1. Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan, terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kecamatan;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa.
2. Jumlah Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan,
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan.
Pasal 35
1. Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa, terdiri
dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kelurahan.
2. Jumlah Peserta Rapat Kerja LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa,
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kelurahan/Desa.
Rapat Istimewa
Pasal 36
1. Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi, terdiri
dari :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
e. Unsur Pimpinan Organisasi Sayap tingkat Provinsi;
f. Tokoh Masyarakat, Lembaga, Badan dan Ormas yang ditentukan oleh
Dewan Pengurus.
2. Jumlah Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi.
Pasal 37
1. Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota,
terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kabupaten;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
g. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
h. Tokoh Masyarakat, Lembaga, Badan dan Ormas yang ditentukan
oleh Dewan Pengurus.
2. Jumlah Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.
Pasal 38
1. Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan, terdiri
dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
d. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kecamatan;
f. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
g. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa;
h. Tokoh Masyarakat, Lembaga, Badan dan Ormas yang ditentukan oleh
Dewan Pengurus.
2. Jumlah Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan,
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan.
Pasal 39
1. Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa,
terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota;
c. Unsur Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan ;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan;
e. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
f. Dewah Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa;
g. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kelurahan/Desa;
h. Tokoh Masyarakat, Lembaga, Badan dan Ormas yang ditentukan oleh
Dewan Pengurus.
2. Jumlah Peserta Rapat Istimewa LAM KEPULAUAN RIAU
Kelurahan/Desa, ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kelurahan/Desa.
Pasal 40
Tata tertib Musyawarah dan rapat-rapat LAM KEPULAUAN RIAU diatur
tersendiri.
BAB VIII
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 41
Setiap Peserta Musyawarah dan Rapat-Rapat LAM KEPULAUAN RIAU
mempunyai hak bicara dan hak suara.
Pasal 42
Peserta Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN RIAU tingkat Provinsi
masing-masing mempunyai hak suara sebagai berikut :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi mempunyai 1
(satu) suara ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
mempunyai 1 (satu) suara;
c. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/ Kota
masing-masing mempunyai 1 (satu) suara;
d. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Provinsi mempunyai 1 (satu)
suara.
Pasal 43
Peserta Musyawarah Daerah LAM KEPULAUAN RIAU tingkat
Kabupaten/Kota, masing-masing mempunyai hak suara sebagai berikut :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi mempunyai 1
(satu) suara ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi
mempunyai 1 (satu) suara;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/ Kota
mempunyai 1 (satu) suara;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai 1 (satu) suara;
e. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan masingmasing
mempunyai 1 (satu) suara;
f. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kabupaten/Kota mempunyai 1
(satu) suara.
Pasal 44
Peserta Musyawarah Kecamatan LAM KEPULAUAN RIAU tingkat
Kecamatan, masing-masing mempunyai hak suara sebagai berikut :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai 1 (satu) suara
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai 1 (satu) suara;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan mempunyai 1
(satu) suara;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan
mempunyai 1 (satu) suara;
e. Utusan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa
masing-masing mempunyai 1 (satu) suara;
f. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kecamatan mempunyai 1 (satu)
suara.
Pasal 45
Peserta Musyawarah Kelurahan/Desa LAM KEPRI tingkat Kelurahan/Desa,
masing-masing mempunyai hak suara sebagai berikut :
a. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai 1 (satu) suara ;
b. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kabupaten/Kota
mempunyai 1 (satu) suara;
c. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan mempunyai 1
(satu) suara ;
d. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kecamatan
mempunyai 1 (satu) suara;
e. Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa
mempunyai 1 (satu) suara;
f. Unsur Dewan Kehormatan LAM KEPULAUAN RIAU Kelurahan/Desa
mempunyai 1 (satu) suara;
g. Unsur Pengurus Organisasi Sayap tingkat Kelurahan/Desa mempunyai 1
(satu) suara.
BAB IX
PEMILIHAN PIMPINAN
Pasal 46
1. Pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU
disetiap tingkatan dilaksanakan secara langsung oleh Peserta Musyawarah.
2. Pemilihan dilaksanakan melalui tahapan Penjaringan, Pencalonan dan
Pemilihan.
3. Ketua Umum Terpilih ditetapkan sebagai Ketua Formatur.
4. Penyusunan Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU dilakukan oleh
Ketua Formatur dibantu beberapa orang Anggota Formatur.
5. Tata Cara Pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus LAM KEPULAUAN
RIAU sebagaimana tercantum pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) dalam
Pasal ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Tersendiri.
BAB X
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 47
1. Musyawarah dan rapat-rapat LAM KEPULAUAN RIAU adalah sah
apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta.
2. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah
untuk mufakat.
3. Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dihadiri sekurang-kurangnya
dua pertiga dari jumlah peserta dan keputusan pada dasarnya dilakukan
secara musyawarah untuk mufakat.
BAB XI
SETIA AMANAH
Pasal 48
1. Setia Amanah Adat berfungsi sebagai payung, panji, penasehat dan
pembimbing utama masyarakat melayu KepulauanRiau untuk daerah
bersangkutan.
2. Setia Amanah Adat di tingkat Provinsi adalah Gubernur Kepulauan Riau
yang merupakan gelar kehormatan tertinggi ditingkat Provinsi, dengan
sebutan kehormatan Datok.
3. Setia Amanah Adat di tingkat Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota
yang merupakan gelar kehormatan tertinggi di tingkat Kabupaten/Kota
bersangkutan dengan sebutan Datok.
4. Setia Amanah Adat ditetapkan oleh Musyawarah Dewan Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU untuk ditingkat yang bersangkutan.
5. Gelar Setia Amanah gugur dengan sendirinya apabila yang bersangkutan
tidak lagi menjabat selaku Gubernur, Bupati/Walikota yang bersangkutan.
BAB XII
TATA CARA UPACARA ADAT
Pasal 49
1. LAM KEPULAUAN RIAU berkewajiban untuk menyusun pembakuan
(standarisasi) tata cara upacara adat serta pelaksanaannya yang berlaku
untuk seluruh daerah Kepulauan Riau.
2. Ketentuan-ketentuan mengenai tata cara upacara adat dimaksud diatas
duatus dengan memperhatikan tata cara masing-masing Kabupaten/Kota.
BAB XIII
GELAR ADAT
Pasal 50
1. LAM KEPULAUAN RIAU dapat memberikan gelar adat kepada tokoh
yang patut, sesuai dengan amal baktinya terhadap masyarakat dan daerah
Kepulauan Riau.
2. Ketentuan mengenai nama/sebutan gelar tingkat dan tata cara pemakaian
tanda (atribut) kebesaran serta perangkat kelengkapannya diatur lebih
lanjut oleh Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU.
3. LAM KEPULAUAN RIAU dapat menvabut gelar yang pernah diberikan
kepada siapa yang dipandang tidak layak lagi menyandang gelar dimaksud.
4. Semua Pengurus LAM KEPULAUAN RIAU Provinsi Kepulauan Riau
dan Kabupaten/Kota terpilij berhak memangku gelar Datuk dan khusus
Ketua LAM KEPULAUAN RIAU berhak menyandang gelar Sri Setia
Amanah Adat dengan sebutan Kehormatan Datuk.
BAB XIV
KEDUDUKAN DAN TUGAS BADAN DAN LEMBAGA
Pasal 51
1. Badan, Lembaga atau Kelompok Kerja dapat dibentuk di setiap tingkatan
organisasi sesuai kebutuhan yang berkedudukan sebagai sarana penunjang
pelaksanaan program LAM KEPULAUAN RIAU.
2. Komposisi dan personalia kepengurusan Badan, Lembaga atau Kelompuk
Kerja diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pengurus sesuai
tingkatannya.
3. Badan dan Lembaga dapat melakukan koordinasi dengan Badan, Lembaga
atau Kelompok Kerja yang berada satu tingkat di bawahnya.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan, Lembaga atau Kelompok Kerja
diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB XV
KEDUDUKAN DAN TUGAS ORGANISASI SAYAP
Pasal 52
1. Organisasi Sayap dapat dibentuk di setiap tingkatan LAM KEPULAUAN
RIAU.
2. Organisasi Sayap berfungsi sebagai sentral dalam pembinaan dan
pendayagunaan anggota dan sebagai pengawal kegiatan dan kebijaksaan
LAM KEPULAUAN RIAU.
3. Organisasi Sayap di setiap tingkatan memiliki struktur organisasi dan
kewenangan untuk mengelola dan melaksanakan kegiatan organisasi, yang
dalam pelaksanaannya dipertanggungjawabkan kepada Dewan Pengurus
LAM KEPULAUAN RIAU sesuai tingkatannya.
4. Organisasi Sayap melaksanakan pembinaan dan pengawasan organisasi
sayap yang berada satu tingkat dibawahnya.
5. Kepengurusan Organisasi Sayap ditetapkan oleh Dewan Pengurus LAM
KEPULAUAN RIAU sesuai tingkatannya.
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai Organisasi Sayap diatur dalam Peraturan
Organisasi.
BAB XVI
HUBUNGAN KERJASAMA
DENGAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN
Pasal 53
1. Hubungan kerjasama LAM KEPULAUAN RIAU dengan Organisasi
Kemasyarakatan dan Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Anggaran
Dasar, dilakukan melalui pelaksanaan program dan penyaluran aspirasi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Tata Cara menjalin hubungan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dalam peraturan tersendiri yang dikeluarkan oleh Dewan
Pengurus Provinsi.
BAB XVII
SUMBER KEUANGAN
Pasal 54
1. Sember Keuangan LAM KEPULAUAN RIAU diperoleh dari :
a. usaha-usaha yang sah dan halal;
b. sumbangan masyarakat;
c. donator;
d. bantuan pemerintah;
e. bantuan lain yang tidak mengikat.
2. Seluruh harta kekayaan LAM KEPULAUAN RIAU harus dikelola secara
transparan dan akuntabel dan dimanfaatkan untuk mencapai maksud dan tujuan LAM KEPULAUAN RIAU serta harus dipertanggungjawabkan
oleh Dewan Pengurus dalam Musyawarah ditingkatnya.
BAB XVIII
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 55
1. LAM KEPULAUAN RIAU mempunyai Lambang, Atribut, tanda-tanda
kebesaran, panji, pakaian, songkok dan tanjak.
2. Ketentuan lebih lanjut tentang bentuk atau jenis dan tatacara pemakaian
Lambang, Atribut, tanda-tanda kebesaran, panji, pakaian, songkok dan
tanjak tersebut diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB XIX
PEMBUBARAN
Pasal 56
1. LAM KEPULAUAN RIAU dapat dibubarkan atas permintaan seluruh
LAM KEPRI disetiap tingkatan dalam Musyawarah Besar Luar Biasa
LAM KEPULAUAN RIAU yang khusus diadakan untuk itu.
2. Musyawarah Besar Luar Biasa LAM KEPULAUAN RIAU sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 diatas, dihadiri oleh oleh seluruh Kepengursan LAM
KEPULAUAN RIAU disemua tingkatan.
3. Keputusan pembubaran LAM KEPULAUAN RIAU dianggap sah apabila
disetujui secara aklamasi oleh seluruh peserta yang hadir.
4. Dalam Musyawarah Besar LAM KEPULAUAN RIAU itu sekaligus
ditetapkan besarnya harta kekayaan dan kedudukan serta penggunaannya.
5. Harta kekayaan LAM KEPULAUAN RIAU yang dibubarkan diserahkan
kepada badan sosial/amal dalam daerah Kepulauan Riau untuk
dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.
Ditetapkan di : Tanjungpinang.
Pada tanggal : 30 Oktober 2017
10 Syafar 1439 H
BAB XX
PENUTUP
Pasal 57
1. Anggaran Rumah Tangga LAM KEPULAUAN RIAU yang ditetapkan
pada Musyawarah Besar II LAM KEPULAUAN RIAU Tahun 2012,
dengan ditetapkannya perubahan Anggaran Rumah Tangga ini, terhitung
sejak tanggal ditetapkan dinyatakan tidak berlaku lagi.
2. Peraturan-peraturan Organisasi LAM KEPULAUAN RIAU yang ada tetap
berlaku selama belum diadakan perubahan dan tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LAM KEPULAUAN
RIAU.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
dalam Peraturan Organisasi dan keputusan-keputusan LAM
KEPULAUAN RIAU lainnya.
4. Anggaran Rumah Tangga ini muiai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
MUSYAWARAH BESAR III LEMBAGA ADAT MELAYU
KEPULAUAN RAU (LAM-KEPRI)
Presedium
KETUA : MUHAMMAD NAZAR, SH
SEKRETARIS : Dr. RUMZI SAMIN, M. SI
ANGGOTA : 1. Drs. NAZARUDDIN, MH
2. Drs. H. RAJA IMRAN HANAFI, MM
3. ENDI MAULIDI, SH